-Saya tidak mau bekerja untuk uang. Daripada saya bekerja memperkaya bos, mengapa saya tidak menjadi bos yang tentunya bisa memperkaya diri saya sendiri? Memiliki bisnis sendiri pasti lebih baik daripada jadi pegawai.
-Saya belajar banyak tentang hubungan manusia di bisnis MLM, dan ini tidak pernah diajarkan di sekolah.
-Saya bisa belajar memimpin, dan orang-orang yang saya pimpin meliputi orang kalangan bawah sampai orang kalangan atas. Di mana lagi bisa didapatkan kenikmatan ini??? Kapan lagi bisa bicara di depan 1,500 orang seperti yang pernah saya alami???
-Saya menjadi penerjemah membantu chairman perusahaan MLM saya tanpa dibayar, dan saya senang sekali karenanya. Saya bisa memperlakukan dia sebagai rekan sederajat, bukan sebagai atasan. Saya tidak perlu takut bercanda ria atau menggodanya, karena saya bukan pegawainya.
-Saya pun tidak takut dimarahi kalau salah, karena dia toh tidak menggaji saya. Alasan yang sama juga saya pakai ketika saya membantu tim support system MLM saya tanpa dibayar.
-Saya bisa berpacaran dengan rekan kerja (downline) saya, dan bekerja sama salingmenyemangati selama menjalankan bisnis. Kalau di perusahaan konvensional, pacaran dengan rekan sekerja sudah tidak disarankan, apalagi menikah (salah satu harus keluar). Di MLM, saya bisa menikah dengan downline saya, dan bisnis saya tetap tumbuh makin besar, hubungan pun makin lengket (karena kumpul lebih dari 8 jam setiap hari, dibandingkan dengan orang lain yang hanya kumpul waktu weekend atau hanya beberapa jam setiap hari).
-Saya bisa mengalahkan orang yang mengajak saya (upline saya), baik dari segi pendapatan, peringkat maupun omzet. Di tempat lain, bawahan pasti selalu kalah dengan atasan (skema piramid).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar